Minggu, 09 Juni 2013

anak berkebutuhab khusus down syndrom



SEKOLAH LUAR BIASA C (ANAK DOWN SYNDROM)
1.     Anak Down Sindrom

A.     Defenisi Anak Down Sindrom

    

Down Syndrome adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental pada anak yang disebabkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom (Cuncha, 1992).
Ahli pertama yang mengidentifikasikan gangguan ini adalah John Langdon Down.

Dari segi sitologi, down syndrome dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu:
*                  Syndroma Down Triplo-21 atau Trisomi 21, sehingga penderita memiliki 47 kromosom. Penderita laki-laki= 47,xy,+21, sedangkan perempuan= 47,xx,+21. Kira-kira 92,5% dari semua kasus syndrome down tergolong dalam tipe ini.
*                  Syndrome Down Translokasi, yaitu peristiwa terjadinya perubahan struktur kromosom, disebabkan karena suatu potongan kromosom bersambungan dengan potongan kromosom lainnya yang bukan homolog-nya (Suryo, 2001).
Kesimpulan yang diperoleh dari berbagai definisi di atas adalah down syndrome merupakan suatu kondisi keterbelakangan mental dan fisik yang disebabkan oleh kelainan kromosom. Anak yang mengalami down syndrome, biasanya memiliki IQ di bawah 50.

B.      Penyebab Anak Menderita Down Sindrom
Down syndrome terjadi karena kelainan susunan kromosom ke-21, dari 23 kromosom manusia. Pada manusia normal, 23 kromosom tersebut berpasang-pasangan hingga jumlahnya menjadi 46. Pada penderita down syndrome, kromosom nomor 21 tersebut berjumlah tiga (trisomi), sehingga totalnya menjadi 47 kromosom. Jumlah yang berlebihan tersebut mengakibatkan kegoncangan pada sistem metabolisme sel, yang akhirnya memunculkan down syndrome.
Down syndrome juga disebabkan oleh kurangnya zat-zat tertentu yang menunjang perkembangan sel syaraf pada saat bayi masih di dalam kandungan, seperti kurangnya zat iodium. Menurut data badan UNICEF, Indonesia diperkirakan kehilangan 140 juta poin Intelligence Quotient (IQ) setiap tahun akibat kekurangan iodium. Faktor yang sama juga telah mengakibatkan 10 hingga 20 kasus keterbelakangan mental setiap tahunnya.

2.     Metode Pembelajaran Untuk Anak Down Sindrom
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin keberlangsungan hidupnya agar lebih bermartabat. Karena itu negara memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu kepada setiap warganya tanpa terkecuali termasuk mereka yang memiliki perbedaan dalam kemampuan (difabel).
Namun sayangnya sistem pendidikan di Indonesia belum mengakomodasi keberagaman, sehingga menyebabkan munculnya segmentasi lembaga pendidikan yang berdasar pada perbedaan agama, etnis, dan bahkan perbedaan kemampuan baik fisik maupun mental yang dimiliki oleh siswa. Jelas segmentasi lembaga pendidikan ini telah menghambat para siswa untuk dapat belajar menghormati realitas keberagaman dalam masyarakat.
Akibatnya dalam interaksi sosial di masyarakat kelompok difabel menjadi komunitas yang teralienasi dari dinamika sosial di masyarakat. Masyarakat menjadi tidak akrab dengan kehidupan kelompok difabel. Sementara kelompok difabel sendiri merasa keberadaannya bukan menjadi bagian yang integral dari kehidupan masyarakat di sekitarnya.

*      Tujuan diselenggarakannya lembaga pendidikan TK & SD Sekolah khusus anak dengan down sindrom adalah mensukseskan program wajib belajar yang di canangkan oleh pemerintah, khususnya bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
*      Meningkatkan dan memperluas pemberian layanan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

Sekolah umum yang menyelenggarakan pendidikan inklusif harus mempunyai tenaga guru yang memiliki pemahaman tentang pendidikan inklusif dan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus. Selain itu, perlu ada minimal satu orang guru yang memiliki kualifikasi pendidikan atau keahlian pada bidang pendidikan khusus. Hal ini penting supaya anak berkebutuhan khusus mendapat layanan pembelajaran yang tepat.

3.     Desain Ruangan Kelas
Di sekolah tersebut disediakan fasilitas-fasilitas sebagai berikut :
1.     Ruang Kepala Sekolah
2.     Ruang Guru/TU
3.     Ruang Asesmen
4.     Ruang kelas/ sumber belajar sebanyak  20 ruang sumber belajar;
5.     Ruang kelas khusus untuk penanganan anak autis yang di desain sesuai kebutuhan;
6.     Ruang Laboratorium Bahasa;
7.     Hot Spot Wi-Fi area;
8.     Ruang Perpustakaan;
9.     Ruang latihan program khusus (Fisioterapi, Okupasi terapi, Speech terapi/ terapi bicara);
10.  Ruang/ sarana program keterampilan pilihan seperti: ket. tataboga, ket. Pertanian, ket. Fotograpi kerajinan tangan dan keterampilan jasa.
11.  Toko Siswa
12.  Pemeriksaaan para ahli: Dokter Rehab, dokter gigi, dan Psikologi
13.  Arena taman bermain
14.  Lahan berbagai tanaman hias, tanaman obat  dan berbagai jenis tanaman buah-buahan;
15.   Mushola.

Selain itu desain ruangan yang dibuat memiliki gambar-gambar yang membuat anak semangat dan tertarik untuk belajar.
 
                        Indoor                                                              Outdoor

4.     Tenaga Pendidik
Kunci utama menjadi seorang guru ialah, ia harus sabar menghadapi murid yang berbeda. Harus lebih sabar, kompeten, ramah dan memiliki inovasi-inovasi baru untuk pembelajaran untuk anak special. Dan memiliki relasi yang cukup untuk dokter, psikiater dan lisa. Tidak menganggap mereka yang berkebatasan menjadi penghalang. Melainkan membantu untuk memotivikasi mereka dan menemukan bakat yang ada pada anak berkebutuhan khusus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar